Kerjasama dengan para sponsor menjadi salah satu pemasukan terbesar Manchester United. Di seluruh dunia The Red Devils berpartner di antaranya dengan perusahaan cat, produsen mie, bakso dalam kemasan sampai jus tomat.
Jangan heran kalau MU bisa membelanjakan banyak uangnya untuk mendatangkan pemain seperti Angel Di Maria dan Juan Mata serta membayar tinggi gaji Radamel Falcao. Meski pemasukan akan berkurang banyak karena absen main di Eropa, keran pendapatan MU sangatlah banyak dari kerjasama sponsorship.
Chevrolet menjadi suber pemasukan terbesar MU dari sponsorship karena mereka mendapat 47 juta poundsterling per tahun. Itu belum termasuk Nike (25,4 juta poundsterling), Aon (17 juta poundsterling), DHL (10 juta poundsterling) dan bwin (2,4 juta poundsterling).
Tapi pemasukan MU bukan cuma dari perusahaan-perusaan besar dengan merek yang sudah mendunia. The Red Devils juga mengumpulkan 'receh' dari kerjasama dengan banyak merek dagang lokal di banyak negara di dunia.
Salah satunya adalah Casillero del Diablo, merek wine asal Spanyol yang bersedia membayar 2 juta poundsterling setahun buat The Red Devils. Sementara merek jam Bulova berhak menyertakan tagline 'The Offisial Timekeeper of Manchester United.
Perusahaan lain yang mengikat kerjasama dengan MU adalah produsen mesin diesel Yanmar, yang memproklamirkan diri sebagai 'Official Diesel Engine Partner'. Sementara Unilever menjadi 'Official Personal Care and Laundry Partner' Manchester United di sembilan negara Asia yang terdiri dari Singapura, Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam dan Filipina.
Daftarnya tidak berhenti sampai di situ. MU juga mengikat kerjasama komersial dengan merek kari dan bakso kemasan asal Korea Selatan bernama Ottogi. Ditandatangani pada April 2014 lalu kerjasama ini membuat logo MU bisa terpampang di seluruh produk Ottogi di Korea Selatan
